Ada banyak hal yang harus Anda pikirkan setelah kembali dari kampung halaman atau menikmati libur panjang selama Lebaran, salah satunya biaya hidup bulanan.
Alih-alih berlebaran ingin dengan uang THR yang dimiliki, tapi anda lupa menyisihkan uang untuk biaya kebutuhan setelah hari raya lebaran.
Anda hanya punya sisa uang dari THR maupun gaji, sambil berpikir apakah cukup sampai akhir bulan. Tidak perlu murung, ada cara untuk menyehatkan kembali keuanganmu usai hari Raya Lebaran.
Berikut ini tips mengatur keuangan praktis yang bisa anda lakukan pasca Lebaran.
1. Cek Kembali Kondisi Keuanganmu
Sama seperti tubuh kita ketika sakit, anda harus lebih dulu memeriksakan kondisi tubuh Anda untuk tahu bagian mana saja yang harus diobati. Begitu pula dengan keuanganmu yang “sakit” pasca Lebaran.
Dengan memeriksa kembali pengeluaran-pengeluaran apa saja yang dapat anda batasi selama sebulan. Pisahkan antara kebutuhan menurut waktu pemenuhannya, antara kebutuhan yang mendesak dengan kebutuhan yang dapat ditunda. Buat daftar dan catat apa saja yang dapat dilakukan untuk menyehatkan kembali kondisi keuanganmu.
2. Susun Kembali Anggaran Keuanganmu
Menyusun kembali anggaran pengeluaran adalah salah satu cara yang dapat anda lakukan untuk menyehatkan kembali keuangan pasca Lebaran. anda bisa memulainya dengan melakukan satu hal, yaitu membatasi pengeluaran bulanan, selain sandang dan pangan.
Misalnya, anda biasa mengeluarkan uang sebesar Rp300.000 setiap bulannya untuk internet. anda bisa setop atau mengurangi biaya menjadi Rp100.000 per bulan.
Lalu sisa dana dari penghematan dapat anda gunakan unuk keperluan sehari-hari, seperti uang makan, transportasi bekerja, atau membayar utang.
3. Perlunya Membatasi Pengeluaran Harian
Jika anda lebih sering makan siang di luar kantor, coba untuk mulai membawa makanan dari rumah. Bangun lebih awal agar anda sempat membuat sarapan serta bekal makan siang yang akan dibawa ke kantor.
Hal ini tentu saja dapat menolong keuanganmu usai merayakan Lebaran. Selain itu, jaga pola makanmu untuk tetap mengonsumsi makanan sehat yang dibuat dari rumah.
Jika menggunakan mobil, untuk sementara ini coba untuk naik kendaraan umum guna menekan biaya bahan bakar yang harus anda keluarkan. Pasalnya membeli BBM untuk mobil pribadi tidak cukup hanya satu atau dua liter seperti motor, pasti lebih dari itu dengan total pengeluaran bisa ratusan ribu rupiah.
Belum lagi kalau macet, tentu saja lebih cepat menghabiskan BBM. Kalau naik angkutan umum, misalnya TransJakarta, anda bisa lebih hemat karena hanya membayar Rp3.500 per sekali jalan.
anda dapat transit untuk sampai ke halte paling dekat dengan kantor. Lumayan kan PP hanya Rp7.000. Dikalikan sebulan, total ongkos transpor hanya Rp210.000.
4. Tetapkan Biaya Harian
Tetapkan berapa biaya yang anda boleh keluarkan. Misalnya, setiap hari anda menetapkan Rp60.000 untuk kebutuhan belanja. Terapkan rencana biaya itu dengan konsisten.
Jika anda terbiasa mengambil uang dalam jumlah besar, segera pisahkan uang yang akan digunakan. Ingat jangan bawa uang lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Biasakan dirimu untuk menggunakan uang secukupnya. Jangan sesekali tergoda untuk melanggarnya yah. Akibatnya bisa fatal, keuangan setelah Lebaran gak sehat, malah justru makin sakit atau krisis.
5. Tunda Belanja Barang yang Tidak anda Butuhkan
Untuk sementara waktu, tunda belanja barang-barang yang tidak anda butuhkan atau masih dapat ditunda. Dalam situasi krisis pasca Lebaran seperti ini, menahan diri dari godaan belanja barang-barang yang anda suka, namun tidak terlalu dibutuhkan sangat disarankan. Bersabar sampai keuanganmu kembali normal seperti sedia kala.
6. Menabung dan Siapkan Dana Darurat
Meski keuangan sedang menipis pasca Lebaran, disarankan anda tetap menabung atau menyisihkan uang untuk dana darurat. Ambil saja dari hasil penghematan makan, transportasi, atau belanja.
Walaupun tidak banyak jumlahnya, setidaknya anda tetap memikirkan masa depan. Tabungan maupun dana darurat sangat penting jika suatu waktu anda kepepet atau jatuh sakit, dan membutuhkan dana segar dalam situasi mendesak.
7. Mencari Penghasilan Tambahan
Bila pengeluaran sudah berusaha anda hemat, dan ternyata keuangan masih belum stabil, putar otak. Berarti anda harus meningkatkan penghasilan.
anda dapat mencari pekerjaan tambahan tanpa mengeluarkan modal, seperti menjadi reseller dan jualan online, freelancer, guru les privat, ojek daring, dan pekerjaan lainnya yang menghasilan pundi-pundi uang.
Selain ‘menjual skill,’ cara lain mencari penghasilan tambahan adalah mengubah hobi jadi duit. Misalnya suka fotografer, buka jasa fotografi untuk pesta pernikahan, ulang tahun, atau acara lain.
Modalnya yang penting tekun dan gencar promosi, pasti menjanjikan. Dari situ, uang akan mengalir dan bisa untuk menutup biaya hidup, serta disisihkan untuk tabungan sebagai bekal hari tua nanti.
8. Hindari Utang Konsumtif
Kalau keuangan lagi ‘sakit’ setelah libur panjang Lebaran, jangan menambah parah dengan berutang. Misalnya gesek kartu kredit untuk keperluan yang sifatnya konsumtif. Sebab, anda pasti akan mendapat tagihan yang wajib dibayar. Ini akan menjadi beban keuanganmu.
Disiplin!
Kunci dari semuanya adalah disiplin. Tidak mudah memang menjalani kehidupan sehari-hari dengan dana terbatas. Namun ingat tujuanmu melakukan ini, agar keuangan kembali sehat. Jadi, bersabarlah untuk sementara waktu. Lewati masa pemulihan ini dengan disiplin.
Lakukan pengecekan rutin terhadap keuanganmu. Semakin disiplin dalam menggunakan uang, semakin cepat pula anda pulih dari masa krisis pasca Lebaran ini.
Ingat, pergunakan uangmu dengan bijak, dan cermat melihat segala yang benar-benar anda butuhkan, karena cermat itu akan membuatmu lebih bahagia.